Berikut cara pemanenan sere wangi secara tradisional yang telah cukup umur:
- Daun serewangi yang telah cukup umur dipotong menggunakan arit.
- Daun yang telah dipotong diserakkan ditanah dan dibiarkan mengering selama 3 hari gunanya agar minyak lebih mudah terpisah dari daun saat penyulingan.
- Usahakan agar daun yang telah dipotong terhindar dari hujan pada saat penjemuran selama 3 hari, dikhawatirkan berkurangnya minyak hasil penyulingan bila terkena curah hujan yang tinggi.
- Setelah selesai proses penjemuran, daun serewangi diangkut menggunakan tikar plastik atau karung goni ketempat penyulingan.
- Masukkan daun sere kedalam drum/ketel bagian atas kemudian dipadatkan dengan kaki setelah itu letakkan tepat di atas drum bagian bawah dan jagan lupa mengikat corong penyambungan pipa agar minyak tidak keluar.
- Hidupkan api pada drum bagian bawah yang telah diisi air sampai penuh menggunakan kayu bakar.
- Jangan lupa menyirami pipa tempat keluarnya minyak dengan air agar pipa tetap dingin dan minyak tidak gosong sampai dipenampungan.
- Tunggu keluarnya minyak 2-3 jam dengan tetap menjaga api tetap stabil.
- Pisahkan minyak yang telah disuling dengan air menggunakan sendok cembung dan ditaruh pada botol ukuran besar yang diberi corong guna menghindari minyak tidak tumpah ketanah.
- Hasil panen dikumpulkan sampai banyak dan siap dijual , biasanya pada tanaman serewangi yang tumbuh normal dapat menghasilkan minyak sebanyak 80-120 Kg/Ha, Jika dikalikan dengan harga terendah maka 80 X Rp.155.000 = Rp. 12.400.000/4 bulan masa panen, berarti dalam setahun serewangi dapat dipanen sebanyak 3 kali panen dan dapat menghasilkan uang sebesar Rp. 37.200.000.
- Semoga bermanfaat.