Selasa, 04 Agustus 2015

Tanaman Sere Wangi di Gayo Lues

        Sebagai salah satu tanaman penghasil minyak bahan baku industri minyak wangi dan medis, Tanaman sere wangi saat ini telah menjadi sumber penghasilan utama petani di dataran tinggi Gayo Lues hingga saat ini. Perkembangan tanaman sere wangi cukup signifikan dalam beberapa tahun terakhir disebabkan meningkatnya harga minyak sere wangi di pasaran dua kali lipat dibandingkan tahun tahun sebelumnya. Saat ini harga per kg minyak sere wangi berkisar antara Rp.155.000 hingga Rp.165.000. Dari segi budidaya tanaman sere wangi sangatlah mudah, tidak perlu mengeluarkan biaya yang banyak cukup hanya dengan menyediakan tempat/media tanam dan bibit serewangi, kemudian ditanam pada lahan tanpa olah tanah dengan di tugal atau dicangkul kemudian dibiarkan saja selama 8 bulan sampai 1 tahun menunggu panen tanpa ada perawatan yang khusus.
          Berikut cara pemanenan sere wangi secara tradisional yang telah cukup umur:
  1. Daun serewangi yang telah cukup umur dipotong menggunakan arit.
  2. Daun yang telah dipotong diserakkan ditanah dan dibiarkan mengering selama 3 hari gunanya agar minyak lebih mudah terpisah dari daun saat penyulingan.
  3. Usahakan agar daun yang telah dipotong terhindar dari hujan pada saat penjemuran selama 3 hari, dikhawatirkan berkurangnya minyak hasil penyulingan bila terkena curah hujan yang tinggi.
  4. Setelah selesai proses penjemuran, daun serewangi diangkut menggunakan tikar plastik atau karung goni ketempat penyulingan.
  5. Masukkan daun sere kedalam drum/ketel bagian atas kemudian dipadatkan dengan kaki setelah itu letakkan tepat di atas drum bagian bawah dan jagan lupa mengikat corong penyambungan pipa agar minyak tidak keluar.
  6. Hidupkan api pada drum bagian bawah yang telah diisi air sampai penuh menggunakan kayu bakar.
  7. Jangan lupa menyirami pipa tempat keluarnya minyak dengan air agar pipa tetap dingin dan minyak tidak gosong sampai dipenampungan.
  8. Tunggu keluarnya minyak 2-3 jam dengan tetap menjaga api tetap stabil.
  9. Pisahkan minyak yang telah disuling dengan air menggunakan sendok cembung dan ditaruh pada botol ukuran besar yang diberi corong guna menghindari minyak tidak tumpah ketanah.
  10. Hasil panen dikumpulkan sampai banyak dan siap dijual , biasanya pada tanaman serewangi yang tumbuh normal dapat menghasilkan minyak sebanyak 80-120 Kg/Ha, Jika dikalikan dengan harga terendah maka 80 X Rp.155.000 = Rp. 12.400.000/4 bulan masa panen, berarti dalam setahun serewangi dapat dipanen sebanyak 3 kali panen dan dapat menghasilkan uang sebesar Rp. 37.200.000.
  11. Semoga bermanfaat.

Sabtu, 25 Juli 2015

Tool-Tool Analisis Di dalam ArcGIS




Beberapa Fungsi Tool dalam ArcMap

A. Import Data dari Geodatabase
Selain melalui proses digitasi dan import dari access database, pada Toolbox juga terdapat fitur untuk meng-import shapefile dari geodatabase menjadi single data.

Berikut tahapan untuk konversi data dari geodatabase menjadi shapefile:
  1. Buatlah folder untuk menyimpan hasil konversi di komputer.
  2. Buka Toolbox pada ArcCatalog atau ArcMap.
  3. Pilih fitur Conversion Tool.
  4. Pilih To Shapefile.
  5. Klik script Feature Class To Shapefile.
  6. Anda dapat memilih lebih dari satu data feature class dari geodatabase.
  7. Pada output folder, cari folder yang telah anda buat sebelumnya dengan memilih folder tujuan anda.
  8. Klik Ok.
B. Menggabungkan Data (Merge)

Merge adalah menggabungkan beberapa input features yang berbeda dengan tipe data yang sama menjadi satu. Input data features-nya bisa berupa point, polyline dan polygon. Tool merge juga terdapat dalam Toolbox.

Langkah-langkah untuk melakukan penggabungan data adalah sebagai berikut
     1. Buka ArcMap bisa juga dibuka melalui ArcCatalog,ArcScene dan ArcGlobe
     2. Setelah program dijalankan, klik ikon ArcToolbox atau klik ganda Toolboxes-> System                      Toolboxes pada jendela Catalog
    3. Jika jendela ArcToolbox muncul atau daftar Toolboxes sudah terbuka pilih Data Management             Tool ---->General---> Merge


C. Menggabungkan Data Dalam Satu Kelas (Dissolve)

Dissolve adalah fungsi untuk mengabungkan features dalam polygon yang memiliki nilai attribut atau kelas yang sama.

Berikut adalah langkah-langkah untuk melakukan proses dissolve.

1. Klik ikon ArcToolbox. ArcToolbox atau klik ganda Toolboxes-> System Toolboxes pada jendela       Catalog
2. Setelah Toolbox muncul (melalui ikon ArcToolBox atau jendela Catalog), kemudian pilih Data           Management Tools à Generalization à Dissolve,
3. Klik dua kali pada Dissolve, maka akan muncul kotak dialog dissolve.
4. Pada kotak Input Features masukkan data yang akan di-dissolve. Kemudian secara otomatis pada       kotak Output Feature Class akan muncul nama feature baru dan lokasi direktori dimana data hasil      dissolve akan disimpan. Nama feature dan lokasi penyimpanan tersebut dapat diganti sesuai dengan     keinginan.
5. Pada kotak Dissolve_Field(s) (optional), ceklist field yang akan di-dissolve, kemudian klik OK.         Biarkan mesin bekerja, dan setelah selesai akan muncul feature hasil proses dissolve.

D. Ekstrak Data (Extract)

Tools yang dikelompokkan Extract bertujuan untuk membuat data baru dengan mengekstrak input data (shapefile, features dan attribute dalam suatu feature class atau tabel) berdasarkan perpotongan spasial atau pencarian (query) atribut. Tools yang termasuk dalam kelompok Extract di antaranya adalah Clip, Select, dan Split.


a. Memotong Data (Clip)

Clip adalah memotong suatu features atau shapefile dengan features lainnya. Clip juga bisa untuk memotong data raster. Untuk data vektor, feature yang digunakan dalam clip adalah polygon. Selanjutnya feature polygon akan memotong polyline dan point. Data attribut yang dihasilkan dari clip akan sama dengan data yang asli. Koordinat sistem juga akan mengikuti data yang sebelumnya.

Untuk memulai tool Clip adalah sebagai berikut :

1. Buka ArcMap bisa juga dibuka melalui ArcCatalog,ArcScene dan ArcGlobe.
2. Setelah program dijalankan klik ikon ArcToolbox.

Dalam ArcMap, Toolbox bisa juga dibuka melalui jendela Catalog. Untuk itu jendela
Catalog harus dibuka terlebih dahulu jika belum terbuka.
Toolbox akan terdapat di bawah Folder Connection. Klik ganda pada tulisan oolboxes untuk membuka. Senjutnya klik ganda pada System Toolboxes untuk membuka Tools yang tersedia dalam Toolbox. Dalam modul ini selanjutnya Toolbox akan dibuka melalui jendela Catalog.

3. Jika jendela ArcToolbox sudah aktif atau daftar Toolboxes sudah terbuka, pilih
    Analysis Tools à Extract à Clip.
4. Pada tampilan jendela Clip ada beberapa field yang harus diisi seperti Input Features, Clip Features    dan Output Features Class. Untuk nilai Cluster Tolerance (optional) diisi untuk mengurangi nilai        error pada hasil clip/potongan.

· Input Features diisi dengan data vektor yang akan dipotong.
· Clip Features diisi dengan data vektor untuk memotong vektor dalam input features
· Output Features Class menentukan folder tempat penyimpanan hasil dari potongan feature.

b. Memilih Data (Select)

Tool Select berfungsi untuk memilih obyek-obyek yang dari suatu shapefile atau feature class dengan menggunakan perintah query kemudian menyimpan obyek-obyek yang terpilih sebagai shapefile atau feature class yang baru.

Berikut ini akan ditunjukkan penggunaan Tool Select untuk membuat shapefile baru dari shapefile

1. Buka ArcMap dan pilih Blank Map sebagai Template peta.
2. Tambahkan shapefile yang dipilih untuk select.  
3. Aktifkan Toolbox, melalui ikon ArcToolBox atau jendela Catalog (jika belum aktif), lalu pilih             Analysis Tools à Extract à Select.
4. Pada tampilan jendela Select ada beberapa field yang harus diisi seperti Input Features dan Output     Features Class, sedangkan Expression bersifat pilihan (Optional).

- Input Features diisi dengan sumber data vektor yang akan dipilih dan disalin.
- Output Features Class diisi dengan nama shapefile atau feature class yang akanmenyimpan hasil         dari Tool.
- Expression diisi dengan perintah query untuk memilih obyek-obyek yang akan disalin dari Input         Features. Obyek-obyek tersebut dipilih berdasarkan atributnya.

Untuk memasukkan perintah query, klik ikon yang terdapat di sebelah kanan field Expression sehngga muncul kotak dialog Query Builder isilah perintah query sebagaimana melakukan Select By Attribute.

5.Klik OK


c. Membagi Data (Split)

Split membagi feature masukan menjadi beberapa feature sesuai dengan bagian (zona) dari feature pembagi yang bertindih dengan feature masukan.Jumlah feature keluaran yang dihasilkan adalah sesuai dengan banyaknya nilai atribut berbeda dari feature pembagi yang bertindihan dengan feature masukan. Masing-masing feature yang dihasilkan akan diberi nama menurut nilai yang unik dari atribut feature pembagi. Feature pembagi haruslah berupa polygon. Tabel atribut dari feature keluaran akan berisi kolom yang sama dengan feature masukan.

Berikut Langkah-Langkah Split

1. Buka ArcMap dan pilih Blank Map sebagai Template peta.
2. Tambahkan shapefile
3. Aktifkan Toolbox, melalui ikon ArcToolBox atau jendela Catalog (jika belum aktif), lalu pilih             Analysis Tools à Extract à Split.
4. Pada tampilan jendela Select ada beberapa field yang harus diisi seperti Input Features, Split               Features, Split Field dan Target Workspace, sedangkan XY Tolerance bersifat pilihan (Optional).

· Input Features diisi dengan sumber data vektor yang akan dibagi.
· Split Features diisi dengan nama shapefile atau feature class yang akan membagi
  Input Features.
· Split Field diisi dengan nama field dari Split Features yang akan dipakai untuk membagi Input           Features.
· Target Workspace diisi dengan nama folder tempat menyimpan shapefile atau
   feature class hasil pembagian.


D. Overlay

a. Union

Union adalah menggabungkan/meng-overlay dua feature/data. Penggabungan dua feature ini akan menghasilkan sebuah feature baru, di mana semua feature berikut atributnya akan ikut di dalamnya. Namun perlu diingat bahwa hanya data polygon yang bisa digabung menggunakan fungsi union. Polygon yang dihasilkan adalah gabungan dari semua polygon yang ikut dalam proses union

Berikut Langkah-Langkah Melakukan Union

1. Bukalah ArcMap dan masukkan data yang akan diproses.
2. Aktifkan Toolbox (melalui ikon ArcToolbox atau jendela Catalog), kemudian arahkan kursor ke:       Analysis Tools à Overlay à Union.
3. Double klik pada Union.

4. Pada Input Features masukkan kedua feature class atau shapefile yang akan di- union. Pada Output     Feature Class secara otomatis akan ditunjukkan nama dan folder dimana hasil union disimpan.             Namun nama dan folder tempat penyimpanan hasil union dapat diubah sesuai dengan keinginan.         Selanjutnya klik OK, maka proses union mulai bekerja.

b. Intersect

Intersect atau irisan adalah menggabungkan/meng-overlay dua feature/data. Penggabungan dua feature ini akan menghasilkan sebuah feature baru, di mana feature yang dihasilkan memuat polygon dari kedua feature yang saling bertindih dan semua atribut dari kedua polygon yang bertindih akan ikut di dalam polygon hasil.

Berikut Langkah-Langkah Melakukan Proses Intersect.

1. Bukalah ArcMap dan masukkan data yang akan diproses .
2. Aktifkan Toolbox (melalui ikon ArcToolbox atau jendela Catalog), kemudian arahkan kursor ke:       Analysis Tools à Overlay à Intersect.
3. Double klik pada Intersect.
4. Pada Input Features masukkan kedua feature class atau shapefile yang akan di- intersect. Pada             Output Feature Class secara otomatis akan ditunjukkan nama dan folder dimana hasil intersect             disimpan. Namun nama dan folder tempat penyimpanan hasil intersect dapat diubah sesuai dengan     keinginan. Selanjutnya klik OK, maka proses intersect mulai bekerja.

c. Identity

Identity adalah menggabungkan/meng-overlay dua feature/data. Penggabungan dua feature ini akan menghasilkan sebuah feature baru, di mana feature yang dihasilkan memuat polygon dari input feature yang digabungkan dengan polygon dari identity feature yang bertindih dengan polygon dari input feature. Atribut dalam feature keluaran adalah semua atribut dari polygon yang terdapat pada feature keluaran.

Berikut Langkah-Langkah Melakukan Identity.

1. Bukalah ArcMap dan masukkan data yang akan diproses.
2. Aktifkan Toolbox (melalui ikon ArcToolbox atau jendela Catalog), kemudian arahkan kursor ke:       Analysis Tools à Overlay à Identity.
3. Double klik pada Identity.
4. Pada Input Features masukkan shapefile yang dipilih. Sebagai Identity Features masukkan                   shapefile yang akan di identity. Pada Output Feature Class secara otomatis akan ditunjukkan nama     dan folder dimana hasil identity disimpan. Namun nama dan folder tempat penyimpanan hasil             identity dapat diubah sesuai dengan keinginan. Selanjutnya klik OK, maka proses identity mulai         bekerja.

E. Kedekatan (Proximity)

a. Buffer

Buffer menghasilkan polygon sejauh jarak yang ditentukan di sekeliling input features. Buffer bisa dibuat di sekeliling titik, garis, atau polygon.

 Langkah-langkah untuk membuat buffer tersebut adalah sebagai berikut:

1. Bukalah ArcMap dan masukkan data Shapefile yang akan digunakan.
2. ktifkan Toolbox (melalui ikon ArcToolbox atau jendela Catalog), kemudian arahkan kursor ke:           Analysis Tools à Proximity à Buffer.
3. Double klik pada Buffer.
4. Isi kotak dialog Buffer sebagai berikut:

- Input Features, isi dengan feature class atau shapefile yang akan dibuat buffer- nya.
- Output Features, isi dengan nama feature class atau shapefile yang menyimpan hasil buffer. Secara     otomatis akan ditunjukkan nama dan folder dimana hasil buffer disimpan, tetapi nama dan folder         tersebut dapat diubah sesuai dengan keinginan. 
- Pilih Linear unit dan ketik Nilai jarak buffer yang Diinginkan, serta pilih unit ’meter’.
- Side Type (optional), ini menentukan apakah buffer akan dibuat pada sisi tertentu atau pada semua      sisi.
- End Type (optional), ini menentukan ujung dari dari poligon buffer.
- Dissolve Type (optional), ini menentukan apakah poligon yang saling bertindih disatukan                   (dissolved) atau tidak.
- Kemudian klik OK untuk mulai membuat buffer.

b. Near

Tool ini menentukan jarak dari setiap obyek di dalam suatu feature masukan ke obyek yang terdekat dalam feature lainnya (near feature).

Langkah-Langkah melakukan Near sebagai Berikut.

1. Bukalah ArcMap dan masukkan data yang akan digunakan, yaitu shapefile.
2. Aktifkan Toolbox (melalui ikon ArcToolbox atau jendela Catalog), kemudian arahkan kursor ke:       Analysis Tools à Proximity à Near.
3. Double klik pada Near.
4. Isi kotak dialog Buffer sebagai berikut:

- Input Features, isi dengan feature class atau shapefile yang akan ditentukan
  feature terdekat beserta jaraknya.
- Near Features, berisi feature yang akan dipilih sebagai feature terdekat dari input feature. Boleh         gunakan labih dari satu feature class atau shapefile sebagai near feature.
- Search Radius (optional), berisi radius pencarian feature terdekat. Masukan ini tidak wajib diisi,         tetapi jika diisi maka pencarian hanya akan dilakukan di dalam jarak yang ditentukan.

5. Kotak dialog Buffer yang telah terisi kemudian klik OK untuk mulai membuat buffer.

Tampilan Citra 3D Blangjerango Gayo Lues

Citra 3D seperti ini merupakan hasil dari olahan data contour pada ArcGis menggunakan tool 3D analyst tool pada Toolbox. Informasi bentang lahan dan daerah aliran sungai bisa didapat dengan membuat tampilan Citra 3D. Tingkat kedetilan objek yang dilihat tergantung dari tingkat resolusi citra satellite yang digunakan.